Satu lagi produk coklat keluaran Delfi, yang entah memang produk baru atau udah lama dan aku yang ketinggalan berita. Yang pasti coklat ini patut dicoba dan masuk ke dalam daftar coklat favorit.
Dengan lisensi langsung dari Delfi, sudah dipastikan rasa dan kualitasnya terjamin. Coklat ini menurutku punya rasa coklat khas merk delfi. Rasa susunya kerasa banget dan maniiiiis. Sekali gigit, rasanya bikin melayang-layang dan senaannggg *itulah efek zat adiktif coklat, pemirsah..*
Kemasannya pun cukup mewah, dengan packaging berupa dus kecil yang bisa dibuka bagian tengahnya dan woilaaa....nampaklah 5 biji coklat panjang nan ramping yang melambai-lambai seakan-akan memaksa diriku yang emang tergila-gila dengan coklat, untuk segera menyantapnya dan menikmatinya hingga gigitan terakhir *makan coklat aja pake acara lebay*
Yang paling aku suka dari coklat ini adalah coklatnya yang bener-bener asli cuma coklat doank, tanpa ada tambahan apapun di dalamnya, seperti peanut, cashew, almond, fruit, dsb. Soalnya aku paling nggak suka kalau acara makan coklat-ku "terganggu" dengan grenjul-grenjul bahan tambahan di dalamnya. Akan sangat nikmat jika coklatnya meleleh semua di dalam mulut tanpa ada sisa-sisa apapun #lap iler.
Aku nemu coklat ini di supermarket lokal Bandung dan baru nemu diistu aja. Entahlah kalo di super, mini, atau hypermarket lainnya. Mungkin belum meluas kali yah..*sok tau*
*Ket : Delfi Splendor Milk Chocolate, 62g, IDR 11200, Borma Setiabudi - Bandung*
Sunday, April 28, 2013
Koyah Asem Warna
Di saat mulut enek dan sepet, paling enak makan yang asem-asem. Tapi berhubung lambungku nggak begitu bersahabat dengan yang terlalu asam, misalnya cuka dan sejenisnya *yaeyalah, masa mau ngemil cuka*, jadi aku pun beralih ke cemilan yang sedikit asem.
Dari kecil cemilan ini selalu ada dan hingga kini beranjak dewasa *bilang aja udah tua, pake istilah dewasa segala*, aku masih menggandrungi cemilan yang satu ini.
Rasanya masih sama seperti waktu aku kecil, asem-asem gimanaa gitu. Yang pasti masih jauh kalah asemnya kalau dibandingin asemnya ketek #plak. Dengan warna-warna yang menyegarkan mata, membuat tampilannya pun sesegar rasanya. Bentuknya yang imut-imut pasti bikin anak kecil suka, terutama aku *inget umur, woooii*. Menurutku kombinasi rasa asem dan manisnya juga pas.
Packaging-nya amat sangat simple, hanya dibungkus kemasan plastik. Tapi karena kemasannya rapat, jadi rasa dan higienis-nya tetap terjaga. Produk koyah merk Aneka ini ada dua jenis, yang warna putih dan warna-warni. Produk ini buatan lokal alias Bandung, entah dimana sih pabriknya *lagian niat amat, pake nyari-nyari pabriknya segala...*
Sekali ngemut koyah ini, nggak bakalan bisa berhenti deh...
*Ket : Koyah Asem Warna - Aneka 130g, IDR 5000, Borma Setiabudi - Bandung*
Dari kecil cemilan ini selalu ada dan hingga kini beranjak dewasa *bilang aja udah tua, pake istilah dewasa segala*, aku masih menggandrungi cemilan yang satu ini.
Rasanya masih sama seperti waktu aku kecil, asem-asem gimanaa gitu. Yang pasti masih jauh kalah asemnya kalau dibandingin asemnya ketek #plak. Dengan warna-warna yang menyegarkan mata, membuat tampilannya pun sesegar rasanya. Bentuknya yang imut-imut pasti bikin anak kecil suka, terutama aku *inget umur, woooii*. Menurutku kombinasi rasa asem dan manisnya juga pas.
Packaging-nya amat sangat simple, hanya dibungkus kemasan plastik. Tapi karena kemasannya rapat, jadi rasa dan higienis-nya tetap terjaga. Produk koyah merk Aneka ini ada dua jenis, yang warna putih dan warna-warni. Produk ini buatan lokal alias Bandung, entah dimana sih pabriknya *lagian niat amat, pake nyari-nyari pabriknya segala...*
Sekali ngemut koyah ini, nggak bakalan bisa berhenti deh...
*Ket : Koyah Asem Warna - Aneka 130g, IDR 5000, Borma Setiabudi - Bandung*
Tuesday, April 23, 2013
Van Houten - Choco Almonds
Sebagai penggemar coklat, cemilan yang satu ini nggak boleh terlewatkan. Apalagi bagi penggemar almond, pasti suka dengsn cemilan coklat yang bernaung di bawah lisensi Van Houten ini *halah, bahasa gue..*
Seperti namanya, cemilan ini berisikan almond utuh yang dilapisi coklat lezat. Yang paling aku suka adalah almond yang utuh tanpa kurang apapun *apa pulaa*. Awalnya kupikir hanya coklat yang berisi potongan almond, jadi rasa almond-nya nanggung, tapi ternyata tidak. Rasa coklatnya pun enak dan tidak berkesan murahan. Manisnya pas dengan almond yang gurih. Pokonya suka banget deh.
Packaging nya pun bagus, praktis dan mudah dibawa. Dengan packaging dus kecil dan didalamnya dikemas lagi sehingga lebih higienis dan coklat tidak mudah meleleh.
Choco almonds paling pas ketika di jalan tiba-tiba pengen ngemil dan nggak mau ribet. Kayak ngulum permen, tinggal hap! lalu ditangkap....*emang cicak di dinding...*
Yah, tidak banyak yang bisa disampaikan memang, intinya aku suka banget dengan coklat satu ini yang kini selalu ada di dalam tasku :-) Pas banget untuk memperbaiki mood ketika tiba-tiba BeTe.
*Ket : Van Houten - Choco Almonds (90g), IDR 18600, Borma Setiabudi - Bandung*
Seperti namanya, cemilan ini berisikan almond utuh yang dilapisi coklat lezat. Yang paling aku suka adalah almond yang utuh tanpa kurang apapun *apa pulaa*. Awalnya kupikir hanya coklat yang berisi potongan almond, jadi rasa almond-nya nanggung, tapi ternyata tidak. Rasa coklatnya pun enak dan tidak berkesan murahan. Manisnya pas dengan almond yang gurih. Pokonya suka banget deh.
Packaging nya pun bagus, praktis dan mudah dibawa. Dengan packaging dus kecil dan didalamnya dikemas lagi sehingga lebih higienis dan coklat tidak mudah meleleh.
Choco almonds paling pas ketika di jalan tiba-tiba pengen ngemil dan nggak mau ribet. Kayak ngulum permen, tinggal hap! lalu ditangkap....*emang cicak di dinding...*
Yah, tidak banyak yang bisa disampaikan memang, intinya aku suka banget dengan coklat satu ini yang kini selalu ada di dalam tasku :-) Pas banget untuk memperbaiki mood ketika tiba-tiba BeTe.
*Ket : Van Houten - Choco Almonds (90g), IDR 18600, Borma Setiabudi - Bandung*
Monday, April 22, 2013
Gallete - Waffle Parisienne
Dari namanya aja udah keren, berasa makanan improt. Tapi ternyata, kue kering ini bisa anda dapatkan di Hypermart BIP Bandung. Merk lokal, buatan lokal, harga bersahabat namun rasanya T.O.P.B.G.T!
Sebetulnya nemu waffle ini sudah dari lama dan entah kenapa waktu itu ragu-ragu mau beli. Takut rasanya kemanisan dan bikin enek. Secara waffle ini dipajang di deretan kue-kue dan roti-roti manis yang wanginya semerbak sepanjang hari *lebay, lu*
Akhirnya, ketika minggu kemarin pulkam ke Bandung, aku memutuskan untuk beli! Soal rasa kemanisan atau nggak, itu mah urusan nanti. Kalau enak, beli lagi. Kalau nggak enak, ya nggak usah beli lagi. Gampang, kan? *pola pikir orang simple..hehe*
Begitu waffle ini masuk ke mulut dan dikunyah, lalu rasanya melebur menjadi satu di lidah *ribet amat, deh*, rasanya enak!! Crunchy dan manisnya pas. Untunglah nggak terlalu manis. Walaupun tampilannya nampak sangat simple dan seperti kue kering biasa, menurutku rasanya nggak biasa. Rasa susunya kerasa banget. Enak untuk dijadikan cemilan sore hari bareng teh atau kopi.
Rasanya yang ringan dan simple pun nggak bikin cepet enek *tapi kalo makannya langsung 10 bungkus, pastinya langsung enek yee* Walapun wafflenya simple, tapi packaging nya lutuu. Dengan hanya dibungkus plastik trus ditempelin label lalu diikat pita merah. So simple but I like it!
Di dalam kemasan, ternyata wafflenya dibungkus lagi pakai plastik kecil. Tiap plastik kecil isinya 2 biji. Jadinya lebih higienis dan nggak cepat melempem.
Sayangnya, tidak tertera berapa jumlah kalori dalam 1 serving. Soalnya, kalau makanan manis kayak gini, kalorinya lumayan tinggi *sok tau, lu*
*Ket : Gallete - Waffle Parisienne, IDR 11200, Hypermart BIP- Bandung*
Sebetulnya nemu waffle ini sudah dari lama dan entah kenapa waktu itu ragu-ragu mau beli. Takut rasanya kemanisan dan bikin enek. Secara waffle ini dipajang di deretan kue-kue dan roti-roti manis yang wanginya semerbak sepanjang hari *lebay, lu*
Akhirnya, ketika minggu kemarin pulkam ke Bandung, aku memutuskan untuk beli! Soal rasa kemanisan atau nggak, itu mah urusan nanti. Kalau enak, beli lagi. Kalau nggak enak, ya nggak usah beli lagi. Gampang, kan? *pola pikir orang simple..hehe*
Begitu waffle ini masuk ke mulut dan dikunyah, lalu rasanya melebur menjadi satu di lidah *ribet amat, deh*, rasanya enak!! Crunchy dan manisnya pas. Untunglah nggak terlalu manis. Walaupun tampilannya nampak sangat simple dan seperti kue kering biasa, menurutku rasanya nggak biasa. Rasa susunya kerasa banget. Enak untuk dijadikan cemilan sore hari bareng teh atau kopi.
Rasanya yang ringan dan simple pun nggak bikin cepet enek *tapi kalo makannya langsung 10 bungkus, pastinya langsung enek yee* Walapun wafflenya simple, tapi packaging nya lutuu. Dengan hanya dibungkus plastik trus ditempelin label lalu diikat pita merah. So simple but I like it!
Di dalam kemasan, ternyata wafflenya dibungkus lagi pakai plastik kecil. Tiap plastik kecil isinya 2 biji. Jadinya lebih higienis dan nggak cepat melempem.
Sayangnya, tidak tertera berapa jumlah kalori dalam 1 serving. Soalnya, kalau makanan manis kayak gini, kalorinya lumayan tinggi *sok tau, lu*
*Ket : Gallete - Waffle Parisienne, IDR 11200, Hypermart BIP- Bandung*
Cimory - Drink2Eat
Masih dalam petualanganku berburu camilan di Bandung *gaya amat, lu*, minuman yang satu ini pun nggak sengaja nemu di salah satu hypermart di Bandung.
Drink2Eat keluaran dari Cimory, yang artinya nggak jauh-jauh dari minuman yogurt atau susu. Dan tentunya jaminan minuman berkualitas, karena yang aku tahu Cimory selalu menelurkan *emang ayam* produk minuman yang enak dan berkualitas.
Seperti pada namanya, minuman ini bisa menggantikan asupan makanan. Dengan porsi yang sama setara satu kali makan, tapi dengan kalori 1/3-nya (1 serving : 300kkal). Untuk aku yang kadang males makan, bahkan males ngunyah, minuman yang satu ini amat sangat cocok.
Dari segi rasa, aku sukaaaa banget yang rasa blueberry ini. Rasa asamnya pas dan tidak terlalu manis *tetep yah, karena aku nggak suka yang terlalu manis*. Dan yang paling aku suka adalah adanya potongan blueberry di dalamnya, nambah seger dan nambah kenyang tentunya.
Walaupun disebutkan bisa untuk pengganti makan, bukan berarti saban hari cuma mengkonsumsi ini doank. Yang ada bakalan kelepek-kelepek pingsan deh. Sesekali aja bolehlah, karena makanan padat tetap kita perlukan untuk nutrisi tubuh kita *halah, bahasanya...*
*Ket : Cimory - Drink2Eat rasa blueberry (330ml), IDR 12000 (Hypermart - BIP Bandung)*
Drink2Eat keluaran dari Cimory, yang artinya nggak jauh-jauh dari minuman yogurt atau susu. Dan tentunya jaminan minuman berkualitas, karena yang aku tahu Cimory selalu menelurkan *emang ayam* produk minuman yang enak dan berkualitas.
Seperti pada namanya, minuman ini bisa menggantikan asupan makanan. Dengan porsi yang sama setara satu kali makan, tapi dengan kalori 1/3-nya (1 serving : 300kkal). Untuk aku yang kadang males makan, bahkan males ngunyah, minuman yang satu ini amat sangat cocok.
Dari segi rasa, aku sukaaaa banget yang rasa blueberry ini. Rasa asamnya pas dan tidak terlalu manis *tetep yah, karena aku nggak suka yang terlalu manis*. Dan yang paling aku suka adalah adanya potongan blueberry di dalamnya, nambah seger dan nambah kenyang tentunya.
Walaupun disebutkan bisa untuk pengganti makan, bukan berarti saban hari cuma mengkonsumsi ini doank. Yang ada bakalan kelepek-kelepek pingsan deh. Sesekali aja bolehlah, karena makanan padat tetap kita perlukan untuk nutrisi tubuh kita *halah, bahasanya...*
*Ket : Cimory - Drink2Eat rasa blueberry (330ml), IDR 12000 (Hypermart - BIP Bandung)*
Mr. Brown
"Suruh sapa minum kopi?!" temenku ngedumel sambil ngerebut kopi dari tanganku. Dan aku yang udah ngidam kopi dari berbulan-bulan lalu, hanya bisa melongo dan pasrah.
Setelah didaulat *keren amat bahasanya* lambungku kumat allias maag dan aku harus cuti dari dunia perkopian, aku pun absen minum kopi. Apalagi kalau ketauan temenku itu, pasti langsung disemprot. Yah, sebenernya sih dia perhatian sama aku #uhuk#.
Tapiiiii, emang dasar bandel dan nggak kapok, begitu kemaren pulkam ke Bandung dan jalan-jalan, nemu kopi ini dan langsung diboyong ke kasir deh. Untung temenku itu nggak ada di Bandung dan aku jalan-jalan sendiri, jadinya nggak ada yang ngelarang-larang. Hehe...
Setelah didaulat *keren amat bahasanya* lambungku kumat allias maag dan aku harus cuti dari dunia perkopian, aku pun absen minum kopi. Apalagi kalau ketauan temenku itu, pasti langsung disemprot. Yah, sebenernya sih dia perhatian sama aku #uhuk#.
Tapiiiii, emang dasar bandel dan nggak kapok, begitu kemaren pulkam ke Bandung dan jalan-jalan, nemu kopi ini dan langsung diboyong ke kasir deh. Untung temenku itu nggak ada di Bandung dan aku jalan-jalan sendiri, jadinya nggak ada yang ngelarang-larang. Hehe...
Mr.
Brown yang aku temukan punya 3 varian rasa, ada Vanila, Cappuchino dan
Iced Coffee. Dan yang sudah dicoba baru yang rasa vanila.
Rasa dari kopi Mr. Brown hampir sama dari rasa kopi siap minum yang lainnya. Hanya bedanya, rasa pahit kopinya lebih terasa. Menurutku rasanya enak, tidak terlalu manis dan tidak terlalu pahit. Pas banget dan vanilla-nya pun tidak terlalu manis. Untuk penggemar kopi, rasanya nggak bakalan mengecewakan deh^^
Entah waktu itu lambungku lagi baikan, atau apapun itu, ketika habis minum Mr. Brown, lambungku nggak terasa mual. Tapi, untuk pesakitan maag seperti aku, konsumsi kopi memang harus dibatasi.
"Sapa suruh minum kopi?! Kalo perutnya sakit lagi, salah sendiri lo!" temenku langsung ngedumel deh kalau dia baca blog ini *semoga nggak ketauan...hihi*
*Ket : Mr. Brown rasa vanila 240ml, IDR 7000 (Hypermart BIP - Bandung)*
Sunday, April 21, 2013
Bikkuriman Bubble Gum
Ketika seorang anak perempuan pulang dari perantauan, ia pergi menuju rumah masa kecilnya. Tempat nenek tersayangnya tinggal. Pertemuan yang mengharukan antara nenek dan sang cucu pun tidak dapat terhindarkan.
Apaan ini openingnya? Nggak banget, deh! *lha, situ sendiri yang nulis* Cuma pulkam ke Bandung trus pergi ke rumah nenek aja, pake majas hiperbolis segala. Lebay, lu! *Lha, situ yang nulis jugaaa....*
Kita kembali ke Tee...Kaa...Peee!!
Waktu kemaren pergi ke rumah nenek, pas lagi nongkrong di warung sekitar rumah nenekku *nggak keren yah, nongkrong di warung...*, aku nemu cemilan ini.
Bikkuriman ini adalah permen karet keluaran Lotte. Yang bikin tertarik untuk membeli permen karet ini adalah nama yang tertera di bungkusnya, Bikkuriman (ada tulisan Katakana-nya juga). Bikkuriman dalam bahasa Jepang artinya "Surprised Man" alias Tuan Kaget *nggak enak banget terjemahannya*
Aku pikir rasa permen karetnya gimanaaa gitu sampai-sampai bikin bikkuri alias kaget atau tercengang. Tapi ternyata rasanya sih yah sama seperti kebanyakan rasa permen karet. Bikkuriman yang ini rasa stroberi. Packaging-nya lumayan "Wah" untuk seukuran permen karet. Di dalamnya ada 1 lembar permen karet dan terdapat bonus sticker. Sticker ini isinya bermacam-macam sesuai karakter tokoh-tokoh dari Bikkuriman tersebut. Kalau nggak salah, bikkuriman ini adalah sekelompok entah suatu kerajaan atau apa. Ada 32 sticker berbeda yang bisa dikumpulkan dalam album. Albumnya bisa didapatkan dengan mengumpulkan sticker atau minta langsung sama yang punya warungnya *ini kata keponakanku...*
Mungkin packaging dan bonus sticker ini untuk menggaet *halah, bahasanya nggak enak banget* para customer, khususnya anak-anak. Keponakanku sampe habis 5000 perak cuma buat beli permen karet ini *dia sih ngincer stickernya* Waktu aku beli ini pun, stickernya langsung diminta deh. Hahaha....
*Ket : Permen Karet Bikkuriman - Lotte, IDR 500 (warung depan rumah nenek *ngaco!*)*
Apaan ini openingnya? Nggak banget, deh! *lha, situ sendiri yang nulis* Cuma pulkam ke Bandung trus pergi ke rumah nenek aja, pake majas hiperbolis segala. Lebay, lu! *Lha, situ yang nulis jugaaa....*
Kita kembali ke Tee...Kaa...Peee!!
Waktu kemaren pergi ke rumah nenek, pas lagi nongkrong di warung sekitar rumah nenekku *nggak keren yah, nongkrong di warung...*, aku nemu cemilan ini.
Bikkuriman ini adalah permen karet keluaran Lotte. Yang bikin tertarik untuk membeli permen karet ini adalah nama yang tertera di bungkusnya, Bikkuriman (ada tulisan Katakana-nya juga). Bikkuriman dalam bahasa Jepang artinya "Surprised Man" alias Tuan Kaget *nggak enak banget terjemahannya*
Aku pikir rasa permen karetnya gimanaaa gitu sampai-sampai bikin bikkuri alias kaget atau tercengang. Tapi ternyata rasanya sih yah sama seperti kebanyakan rasa permen karet. Bikkuriman yang ini rasa stroberi. Packaging-nya lumayan "Wah" untuk seukuran permen karet. Di dalamnya ada 1 lembar permen karet dan terdapat bonus sticker. Sticker ini isinya bermacam-macam sesuai karakter tokoh-tokoh dari Bikkuriman tersebut. Kalau nggak salah, bikkuriman ini adalah sekelompok entah suatu kerajaan atau apa. Ada 32 sticker berbeda yang bisa dikumpulkan dalam album. Albumnya bisa didapatkan dengan mengumpulkan sticker atau minta langsung sama yang punya warungnya *ini kata keponakanku...*
Mungkin packaging dan bonus sticker ini untuk menggaet *halah, bahasanya nggak enak banget* para customer, khususnya anak-anak. Keponakanku sampe habis 5000 perak cuma buat beli permen karet ini *dia sih ngincer stickernya* Waktu aku beli ini pun, stickernya langsung diminta deh. Hahaha....
*Ket : Permen Karet Bikkuriman - Lotte, IDR 500 (warung depan rumah nenek *ngaco!*)*
Wednesday, April 17, 2013
Meiji Milk Chocolate
Suami temanku kerja di salah satu produsen coklat terkenal merk Jepang. Kalau ada coklat lebih, beliau pasti selalu bawa oleh-oleh coklat ke rumahnya. Karena temanku ini tahu aku penggila coklat, dia selalu bermurah hati memberikan sebagian hartanya coklatnya padaku.
Ketika beberapa waktu lalu, dia bilang punya coklat Meji, aku langsung jingkrak-jingkrak dan maksa minta. Kenapa? Karena bintang iklan coklat ini adalah MatsuJun..hehe..
Selain pengaruh CM-nya, rasa coklat ini amat sangat aku suka. Rasanya tidak terlalu manis, bahkan cenderung bitter. Tapi justru itulah letak kenikmatannya. Buatku yang tidak terlalu suka makanan yang terlampau manis, rasa bitter-nya amat sangat pas.
Dari segi kemasan pun aku suka, karena sangat simple dan enak dilihat *apalagi bintang iklannya, enak banget dilihat.....plaaakkk* Dari dulu hingga sekarang, rasanya tidak berubah dan terlihat sekali kalau Meiji sangat menjaga kualitas produknya.
Ketika beberapa waktu lalu, dia bilang punya coklat Meji, aku langsung jingkrak-jingkrak dan maksa minta. Kenapa? Karena bintang iklan coklat ini adalah MatsuJun..hehe..
Selain pengaruh CM-nya, rasa coklat ini amat sangat aku suka. Rasanya tidak terlalu manis, bahkan cenderung bitter. Tapi justru itulah letak kenikmatannya. Buatku yang tidak terlalu suka makanan yang terlampau manis, rasa bitter-nya amat sangat pas.
Dari segi kemasan pun aku suka, karena sangat simple dan enak dilihat *apalagi bintang iklannya, enak banget dilihat.....plaaakkk* Dari dulu hingga sekarang, rasanya tidak berubah dan terlihat sekali kalau Meiji sangat menjaga kualitas produknya.
Sayangnya coklat ini amat sangat jarang ditemukan di Indonesia (padahal pabriknya ada di sini). Aku harus bersabar menunggu oleh-oleh dari temenku yang dapet langsung dari Jepang.
Sunday, April 14, 2013
Elle & Vire - YAGGO!
"Ini apaan, sih? Yogurt ya? Baru liat..."
Itu yang terlintas waktu aku nemu minuman ini di Bandung.
Sebagai penggemar susu kemasan, aku langsung memboyong minuman ini ke kasir. Entah rasanya seperti apa, aku nggak peduli. Yang penting coba dulu, begitu pikirku. Waktu beli ini, kebetulan aku sedang jadi pemandu wisata dadakan tamu dari Jepang. Begitu acara memandu wisata selesai, aku pun langsung teringat kalau tadi beli minuman baru. Langsung deh dinikmati (untung waktu itu masuh dingin).
Itu yang terlintas waktu aku nemu minuman ini di Bandung.
Sebagai penggemar susu kemasan, aku langsung memboyong minuman ini ke kasir. Entah rasanya seperti apa, aku nggak peduli. Yang penting coba dulu, begitu pikirku. Waktu beli ini, kebetulan aku sedang jadi pemandu wisata dadakan tamu dari Jepang. Begitu acara memandu wisata selesai, aku pun langsung teringat kalau tadi beli minuman baru. Langsung deh dinikmati (untung waktu itu masuh dingin).
Ternyata rasanya enaaaakkkkkk!!! Waktu itu pertama kali nyoba yang rasa coklat. Rasanya seperti rasa ice cream walls - paddle pop coklat yang sudah cair. Coklatnya kental, susunya terasa, tapi nggak terlalu manis dan nggak bikin enek (seperti biasa, aku selalu menghindari makanan/minuman yang terlalu manis) .
Begitu coba yang rasa vanila, ternyata nggak kalah enaknya. Rasa vanilanya bener-bener bikin pengen lagi dan lagi. Enaaakkkk. Tak kasih 5 bintang deh buat minuman yang satu ini^^ Untuk yang rasa strawberry pun lumayan, walaupun rasa asam dari strawberry-nya kurang terasa. Mungkin lebih ditonjolkan rasa susunya. Tapi aku lebih memilih yang rasa coklat dan vanila.
Dari segi kemasan pun bagus. Karena kemasannya dilengkapi penutup di atasnya, jadi kalau nggak habis bisa ditutup lagi. Tidak seperti kemasan tetrapack yang harus diminum sekaligus. Minuman ini akan sangat enak sekali *lebay nih bahasanya* kalau dinikmati dingin.
Dari segi harga, memang lebih mahal ketimbang minuman kemasan lainnya, tapi kalau melihat kualitas rasanya, nampaknya seimbang sih. Yang sangat diasayangkan, aku cuma bisa nemu produk ini di Hypermart Bandung (supermarket lainnya belum diubek sih...). Di kota tempatku merantau sekarang *kesannya kayak lagi dimana aja,,,* belum pernah nemu. Jadi kalau mau menikmati produk ini, harus pas aku lagi pulkam ke Bandung.
*Ket : Elle & Vire YAGGO! IDR 8000 (rasa coklat), Hypermart BIP - Bandung*
Kue Kacang - Indomaret
Sebetulnya sudah lama aku ngeliat kue kacang ini nemplok di minimarket. Waktu berseliweran di dalam minimarket pun, mataku sering tertuju pada kue kacang yang satu ini. Tapi hanya dipandang dan dipelototin doank *untung nggak diliatin ama mbak/mas kasir waktu melototin kue ini*. Baru ketika kemarin libur dan nganggur di kosan, tiba-tiba pengen ngemil dan berlarilah diriku ini menuju minimarket.
Melihat kue kacang ini nemplok di raknya, langsung aku boyong ke kasir deh.
Kue kacang ini bermerek sama dengan nama minimarketnya. Dari segi rasa, aku sedikit kecewa. Karena walaupun namanya "kue kacang", tapi kacangnya nggak kerasa sama sekali. Hanya terasa rasa asin dan gurih saja. Tapi buatku tidak terlalu manis, jadi nggak bikin enek. Aku yang penggemar makanan dari kacang (baik itu kue, biskuit, selai, dsb), langsung berkerut begitu mencicipi kue yang satu ini.
"Mana kacangnya?" itu komen yang pertama kali keluar dariku.
Tiap Lebaran Ibu dan Nenekku selalu bikin kue kacang dan rasa kacangnya kerasa banget. Rasa gurih dan asinnya itu asli dari kacang tanah. Sedangkan untuk kue kacang Indomaret ini, rasa asinnya cuma dari garam dan bahan lainnya.
Sayang sekali, padahal kalau dari package-nya sudah bagus menurutku. Package-nya rapih dan mengundang selera, walaupun dalemnya sedikit ribet. Aku pikir kue kacangnya langsung bisa dinikmati begitu dus-nya dibuka. Tapi ternyata dibungkus lagi dengan plastik satu persatu. Memang sih, lebih higienis dan aku bisa memasukkan kue itu satu-satu ke dalam kantungku.
Well, kalau rasa kacangnya lebih terasa, pasti rasa kue ini lebih enak dinikmati.
*Ket : Kue Kacang Indomaret, IDR 4800 (Indomaret Klari - Karawang Timur)*
Melihat kue kacang ini nemplok di raknya, langsung aku boyong ke kasir deh.
Kue kacang ini bermerek sama dengan nama minimarketnya. Dari segi rasa, aku sedikit kecewa. Karena walaupun namanya "kue kacang", tapi kacangnya nggak kerasa sama sekali. Hanya terasa rasa asin dan gurih saja. Tapi buatku tidak terlalu manis, jadi nggak bikin enek. Aku yang penggemar makanan dari kacang (baik itu kue, biskuit, selai, dsb), langsung berkerut begitu mencicipi kue yang satu ini.
"Mana kacangnya?" itu komen yang pertama kali keluar dariku.
Tiap Lebaran Ibu dan Nenekku selalu bikin kue kacang dan rasa kacangnya kerasa banget. Rasa gurih dan asinnya itu asli dari kacang tanah. Sedangkan untuk kue kacang Indomaret ini, rasa asinnya cuma dari garam dan bahan lainnya.
Sayang sekali, padahal kalau dari package-nya sudah bagus menurutku. Package-nya rapih dan mengundang selera, walaupun dalemnya sedikit ribet. Aku pikir kue kacangnya langsung bisa dinikmati begitu dus-nya dibuka. Tapi ternyata dibungkus lagi dengan plastik satu persatu. Memang sih, lebih higienis dan aku bisa memasukkan kue itu satu-satu ke dalam kantungku.
Well, kalau rasa kacangnya lebih terasa, pasti rasa kue ini lebih enak dinikmati.
Thursday, April 11, 2013
Teh Pucuk Harum
Aku sebetulnya nggak begitu suka minuman dalam kemasan (kecuali susu), tapi untuk yang satu ini akhir-akhir ini sering aku boyong ke rumah kalau pulang kerja. Apalagi saat panas menggila makin bikin meradang, rasanya nyeesss banget kalau nyeruput minuman ini dalam keadaan dingin.
Teh Pucuk Harum.
Dari segi rasa, aku suka karena nggak terlalu manis dan bau melatinya nggak terlalu tajam. Biasanya teh dalam kemasan selalu berbau melati yang tajam dan rasanya terlalu manis, apalagi buatku yang nggak begitu suka minuman manis. Rasa pahit tehnya masih terasa, walaupun tetep lebih enak teh buatan nenek aku. Hahaha.
Paling segar kalau dinikmati dalam keadaan dingin di cuaca panas. Harganya pun bersahabat.
Ada dua kemasan. Yang satu kemasan kecil (350ml) dan kemasan besar (500ml). Aku paling suka yang kemasan kecil, karena porsinya pas dan kalorinya pun hanya 70kkal/serving.
*Ket : Teh Pucuk Harum, IDR 3000 (350ml), (Alfamart Klari - Karawang Timur)*
Teh Pucuk Harum.
Dari segi rasa, aku suka karena nggak terlalu manis dan bau melatinya nggak terlalu tajam. Biasanya teh dalam kemasan selalu berbau melati yang tajam dan rasanya terlalu manis, apalagi buatku yang nggak begitu suka minuman manis. Rasa pahit tehnya masih terasa, walaupun tetep lebih enak teh buatan nenek aku. Hahaha.
Paling segar kalau dinikmati dalam keadaan dingin di cuaca panas. Harganya pun bersahabat.
Ada dua kemasan. Yang satu kemasan kecil (350ml) dan kemasan besar (500ml). Aku paling suka yang kemasan kecil, karena porsinya pas dan kalorinya pun hanya 70kkal/serving.
*Ket : Teh Pucuk Harum, IDR 3000 (350ml), (Alfamart Klari - Karawang Timur)*
Meiji - Cafe Ore (明治カフェ・オレ)
Nemu minuman ini waktu pergi ke Jepang tahun lalu. Entah kenapa, begitu mantengin mesin penjual minuman otomatis, mataku langsung tertuju pada minuman produksi Meiji Seika ini.
Cafe Ore - Meiji.
Rasanya seperti kebanyakan minuman kopi susu. Tapi yang bikin ketagihan adalah rasa susunya yang pas, nggak setengah-setengah *yeey, itu mah iklan...* Walapun di kemasannya tertulis minuman dengan biji kopi asli, tapi rasanya tidak sepahit kopi. Rasa susunya pun tidak bikin enek dan mual. Takarannya pas, deh. Manis dan gurih, pas banget deh. Apalagi kalau diminum dingin, segaaarr...
Untuk penggemar kopi pahit, mungkin akan sedikit kecewa dengan minuman ini. Karena memang tidak se-sangar kopi-kopi hitam di pasaran. Tapi, untuk penggemar kopi susu, cappuchino, latte, dan sebangsanya, dijamin pasti suka dengan rasanya.
Sayangnya, produk ini hanya ditemukan di Jepang. Aku belum pernah nemu di Indonesia. Padahal di dekat tempat tinggalku ada Meiji Factory, namun sayangnya mereka nampak tidak menyebarkan produk ini di sini.
*Ket : Meiji Cafeore - milk coffee, JPY 100 (Sagamihara-Tokyo)*
Cafe Ore - Meiji.
Rasanya seperti kebanyakan minuman kopi susu. Tapi yang bikin ketagihan adalah rasa susunya yang pas, nggak setengah-setengah *yeey, itu mah iklan...* Walapun di kemasannya tertulis minuman dengan biji kopi asli, tapi rasanya tidak sepahit kopi. Rasa susunya pun tidak bikin enek dan mual. Takarannya pas, deh. Manis dan gurih, pas banget deh. Apalagi kalau diminum dingin, segaaarr...
Untuk penggemar kopi pahit, mungkin akan sedikit kecewa dengan minuman ini. Karena memang tidak se-sangar kopi-kopi hitam di pasaran. Tapi, untuk penggemar kopi susu, cappuchino, latte, dan sebangsanya, dijamin pasti suka dengan rasanya.
Sayangnya, produk ini hanya ditemukan di Jepang. Aku belum pernah nemu di Indonesia. Padahal di dekat tempat tinggalku ada Meiji Factory, namun sayangnya mereka nampak tidak menyebarkan produk ini di sini.
Dancow Actigo
Beralih ke susu kemasan. Walaupun judul blog ini ada embel-embel "snack", tapi tak apalah ngebahas susu bubuk. Toh, masih masuk ke dalam kategori makanan dalam kemasan *maksa*.
Aku termasuk penggemar susu. Baik itu fresh milk ataupun susu bubuk. Hanya susu kental manis saja yang jarang kusentuh, karena rasanya terlalu manis buatku yang sudah manis ini *langsung ditoyor rame-rame*. Ketika beberapa minggu lalu belanja bulanan, aku kepikiran buat nyoba susu kemasan yang baru. Biasanya sih minum susu Dancow Full Cream yang rasanya gurih-gurih gitu. Kadang ganti ke Hi-Lo juga.
Nah, waktu itu tiba-tiba ngidam susu kemasan yang ada rasanya. Kayaknya rasa stroberi enak nih, begitu pikirku. Langsung deh nyari-nyari di counter susu. Setelah galau keliling-keliling dan bulak-balik *sampe diliatin mbak-mbak SPG-nya*, akhirnya pilihanku jatuh ke Dancow Actigo rasa stroberi.
Memang sih, gambarnya anak-anak, tapi kan nggak ada tulisan "Khusus untuk anak usia sekian dan blablabla..." Lagipula, kalaupun diperuntukkan untuk anak, aku masih pantes disebut anak, kok *anak kucing, maksud lo?!*
Dari segi rasa, masih nggak jauh beda dengan rasa susu Dancow pada umumnya. Ada rasa gurih-gurih dikit ditambah sedikit asam dari rasa stroberi. Aku suka kok^^ Warna susunya (setelah diseduh) adalah pink pucat. Nggak perlu tambah gula lagi, soalnya manisnya sudah cukup (menurutku). Apalagi kalau yang minumnya manis kayak aku...*makin lama makin ngeselin, nih yang posting*
Yang agak disayangkan adalah ampasnya nggak enak. Kalau Dancow Full Cream, ampasnya gurih dan suka aku jilatin, tapi kalau yang ini entah kenapa aku nggak suka. Hasil seduhannya pun tidak semulus dan sekental yang Full Cream. Hmm, kayak gimana ya istilahnya...Mungkin seperti santan yang pecah.
Setelah susu Actigo ini habis, masih belum kepikiran apakah mau repurchase atau nggak. Gimana ntar aja...hehe.
*Ket : Dancow Actigo rasa strawberry (300g), IDR 30000 (Carefour Karawang Timur)*
Aku termasuk penggemar susu. Baik itu fresh milk ataupun susu bubuk. Hanya susu kental manis saja yang jarang kusentuh, karena rasanya terlalu manis buatku yang sudah manis ini *langsung ditoyor rame-rame*. Ketika beberapa minggu lalu belanja bulanan, aku kepikiran buat nyoba susu kemasan yang baru. Biasanya sih minum susu Dancow Full Cream yang rasanya gurih-gurih gitu. Kadang ganti ke Hi-Lo juga.
Nah, waktu itu tiba-tiba ngidam susu kemasan yang ada rasanya. Kayaknya rasa stroberi enak nih, begitu pikirku. Langsung deh nyari-nyari di counter susu. Setelah galau keliling-keliling dan bulak-balik *sampe diliatin mbak-mbak SPG-nya*, akhirnya pilihanku jatuh ke Dancow Actigo rasa stroberi.
Memang sih, gambarnya anak-anak, tapi kan nggak ada tulisan "Khusus untuk anak usia sekian dan blablabla..." Lagipula, kalaupun diperuntukkan untuk anak, aku masih pantes disebut anak, kok *anak kucing, maksud lo?!*
Dari segi rasa, masih nggak jauh beda dengan rasa susu Dancow pada umumnya. Ada rasa gurih-gurih dikit ditambah sedikit asam dari rasa stroberi. Aku suka kok^^ Warna susunya (setelah diseduh) adalah pink pucat. Nggak perlu tambah gula lagi, soalnya manisnya sudah cukup (menurutku). Apalagi kalau yang minumnya manis kayak aku...*makin lama makin ngeselin, nih yang posting*
Yang agak disayangkan adalah ampasnya nggak enak. Kalau Dancow Full Cream, ampasnya gurih dan suka aku jilatin, tapi kalau yang ini entah kenapa aku nggak suka. Hasil seduhannya pun tidak semulus dan sekental yang Full Cream. Hmm, kayak gimana ya istilahnya...Mungkin seperti santan yang pecah.
Setelah susu Actigo ini habis, masih belum kepikiran apakah mau repurchase atau nggak. Gimana ntar aja...hehe.
*Ket : Dancow Actigo rasa strawberry (300g), IDR 30000 (Carefour Karawang Timur)*
Wednesday, April 10, 2013
Cimory Yogurt Drink
Sebetulnya sudah lama aku jadi penikmat setia minuman yang satu ini. Tapi, berhubung kemaren penyakit maag kambuh lagi sampe berasa mau mati *lebay, lu*, jadinya untuk beberapa saat aku menghentikan konsumsi yogurt. Takut kena asam lambung^^
Cimory Yogurt Drink memiliki varian rasa yang cukup banyak. Dari mulai rasa buah-buahan yang sudah amat sangat terkenal seantero dunia (strobery, jeruk, anggur, leci, blueberry) hingga rasa buah lokal Indonesia (jambu dan mangga). Tersedia juga rasa mix fruit.
Hingga beberapa waktu lalu, Cimory masih menggunakan kemasan lama. Dan karena rehat sejenak dari konsumsi yogurt, aku pun ketinggalan berita kalau Cimory sudah ganti kemasan.
Cimory Yogurt Drink memiliki varian rasa yang cukup banyak. Dari mulai rasa buah-buahan yang sudah amat sangat terkenal seantero dunia (strobery, jeruk, anggur, leci, blueberry) hingga rasa buah lokal Indonesia (jambu dan mangga). Tersedia juga rasa mix fruit.
Hingga beberapa waktu lalu, Cimory masih menggunakan kemasan lama. Dan karena rehat sejenak dari konsumsi yogurt, aku pun ketinggalan berita kalau Cimory sudah ganti kemasan.
*maap, ini foto dadakan di meja kerja...*
Dari semua varian rasa yang pernah dicoba, aku paling suka rasa leci dan blueberry. Rasa asamnya pas (nggak terlalu asam dan nggak terlalu manis). Rasa buahnya juga terasa. Untuk rasa apel juga lumayan. Yang paling aku hindari adalah rasa stroberi. Kenapa? Soalnya aseeeem banget. Tapi anehnya, kalori-nya yang paling tinggi.
Cimory paling enak kalau diminum dalam keadaan dingin. Rasanya seger banget, apalagi saat sarapan. Jadi berasa nambah energi.
Untuk penggantian kemasan, aku rasa cukup bagus. Apalagi ada motif sapi-nya, jadi image bahwa cimory dibuat dari fresh milk cukup tersampaikan. Kalau menurutku sih, lucu-lucu aja ada motif sapinya^^
*Ket : Cimory Yogurt Drink rasa blueberry (250ml), IDR 5600 (Carefour Karawang Timur). *
Astor Wafer Stick
Perkenalan pertama adalah makanan berbentuk wafer stick yang dikenal sejuta umat *sok tau*
Dari sejak aku kecil, hingga sekarang....err, masih lumayan muda sih....hehehe *tetep sok muda*
Astor Wafer Stick.
Waktu kemarin aku belanja bareng temenku, nemu yang kemasan kaleng. Sebetulnya udah dari jaman jebot ngidam makanan yang satu ini. Dan baru bisa kesampaian kemarin. Padahal nggak ada halangan dan rintangan yang menghadang buat beli Astor. Dari segi harga pun, aku masih mampu beli, kok *belagu amat, lo*
Kenapa pilih yang kemasan kaleng? Pertama karena isinya banyak *ketauan deh maruk...*. Soalnya kalau beli yang kemasan dus (kecil atau besar), isinya cuma dikit apalagi kalau makan bareng temen-temenku, ditinggal meleng dikit aja, pasti langsung ludes. Yang kedua karena nampak keren aja mejeng di kamarku *alasan nggak penting*.
Dari segi rasa, sudah pasti enak dan rasanya masih sama seperti ketika aku SD dulu. Coklatnya kental dan wafernya crunchy. Kalau dibandingkan wafer stick lainnya yang sekarang banyak berseliweran (apalagi kalau udah musim Lebaran), menurutku Astor tetap jadi nomer wahid. Terkadang merk lain wafernya nggak cruncy atau rasanya kurang pas. Dan coklatnya pun terasa seperti coklat murahan. Beda dengan Astor. Meskipun harganya memang lebih tinggi dibandingkan merek lain, tapi kualitasnya tetap terjaga.
*Ket : Astor wafer stick (kemasan kaleng) : IDR 26000 (Carefour Karawang Timur)*
Dari sejak aku kecil, hingga sekarang....err, masih lumayan muda sih....hehehe *tetep sok muda*
Astor Wafer Stick.
Waktu kemarin aku belanja bareng temenku, nemu yang kemasan kaleng. Sebetulnya udah dari jaman jebot ngidam makanan yang satu ini. Dan baru bisa kesampaian kemarin. Padahal nggak ada halangan dan rintangan yang menghadang buat beli Astor. Dari segi harga pun, aku masih mampu beli, kok *belagu amat, lo*
Kenapa pilih yang kemasan kaleng? Pertama karena isinya banyak *ketauan deh maruk...*. Soalnya kalau beli yang kemasan dus (kecil atau besar), isinya cuma dikit apalagi kalau makan bareng temen-temenku, ditinggal meleng dikit aja, pasti langsung ludes. Yang kedua karena nampak keren aja mejeng di kamarku *alasan nggak penting*.
Dari segi rasa, sudah pasti enak dan rasanya masih sama seperti ketika aku SD dulu. Coklatnya kental dan wafernya crunchy. Kalau dibandingkan wafer stick lainnya yang sekarang banyak berseliweran (apalagi kalau udah musim Lebaran), menurutku Astor tetap jadi nomer wahid. Terkadang merk lain wafernya nggak cruncy atau rasanya kurang pas. Dan coklatnya pun terasa seperti coklat murahan. Beda dengan Astor. Meskipun harganya memang lebih tinggi dibandingkan merek lain, tapi kualitasnya tetap terjaga.
*Ket : Astor wafer stick (kemasan kaleng) : IDR 26000 (Carefour Karawang Timur)*
Introduction
Good day!
This is just another blog by me, Izumi Chan.
Awalnya tidak ada niatan sama sekali buat bikin blog soal makanan. Secara aku memang bukan pakar makanan seperti Pak Bondan, Om Rudy, atau Chef Juna.
Soal ngemil pun aku nggak begitu suka, karena aku tipe orang yang cepat bosan kalau soal makanan. Tapi, kalau soal icip-icip, apalagi makanan baru dan menantang *tsaahh, bahasanya...*, aku pasti nggak mau ketinggalan.
Apalagi kalau soal makanan dalam kemasan, kalau ada produk baru dan nemu di supermarket, minimarket ataupun warung, pasti bawaannya pengen nyoba. Kendati itu adalah makanan anak-anak, aku nggak pernah ambil pusing.
So, seperti judul blog ini, Snack and Food Packages, tentunya isi blog ini seputar makanan dalam kemasan.
Walaupun mungkin, terkadang aku akan menuliskan hal lainnya (tentunya masih seputar makanan).
Hope you enjoy it :-)
This is just another blog by me, Izumi Chan.
Awalnya tidak ada niatan sama sekali buat bikin blog soal makanan. Secara aku memang bukan pakar makanan seperti Pak Bondan, Om Rudy, atau Chef Juna.
Soal ngemil pun aku nggak begitu suka, karena aku tipe orang yang cepat bosan kalau soal makanan. Tapi, kalau soal icip-icip, apalagi makanan baru dan menantang *tsaahh, bahasanya...*, aku pasti nggak mau ketinggalan.
Apalagi kalau soal makanan dalam kemasan, kalau ada produk baru dan nemu di supermarket, minimarket ataupun warung, pasti bawaannya pengen nyoba. Kendati itu adalah makanan anak-anak, aku nggak pernah ambil pusing.
So, seperti judul blog ini, Snack and Food Packages, tentunya isi blog ini seputar makanan dalam kemasan.
Walaupun mungkin, terkadang aku akan menuliskan hal lainnya (tentunya masih seputar makanan).
Hope you enjoy it :-)
Subscribe to:
Posts (Atom)